Fatherless, Motherless, Children.

Sendu.

Wajah mereka tak bahagia. Ya, mungkin bahagia. Tapi terlihat dari sinar matanya, bahagia itu tidak mencapai bahagia sepenuhnya. Tidak 100%. Mungkin hanya 75% atau 50%.
(Duh, kok bahasanya jadi formal gini ya?)
Hmmm... however... they still alive, they are survive. Honestly, gue bener2 kagum sama mereka.
Bagaimana bisa mereka bertahan hidup, tanpa bagian penting itu?
Bagaimana mungkin mereka menepis kesedihan itu?
Kalau gue jadi mereka, gue gak bisa bayangin, sesedih, serapuh apa gue jadinya.
Apa gue bisa bangkit lagi? Bisa semangat seperti sebelum ditinggal separuh belahan jiwa itu?
Gue gak sanggup. Gue sesekali sering merenung, gimana caranya hidup tanpa 'mereka'.
Yang "membuat kita muncul di dunia". Tanpa mereka, kita gak ada.
Kadang dengan melihat wajah mereka saja, rasanya kebayang gimana sakitnya, waktu 'ditinggal'.

Mungkin kalian bertanya2, bingung sama apa yg gue maksud. Iya gak?

Mereka itu, anak2.. manusia2.. yang udah ditinggal oleh orang tuanya.

Kadang gue ngebayangin saat gue jadi mereka, gue suka menitikkan air mata ngebayanginnya.

Denger beritanya aja udah sedih banget. Tapi, friends, gue belajar banyak dari mereka.
Seperti mungkin temen2 sekolah gue, orang2 yang gue kenal yang udah gak punya orang tua lagi, mereka tetep semangat ngejalanin hidup, seakan gak ada yang terjadi.
Mereka tetep senyum.
Waktu ngeliat mereka senyum, rasanya damai banget hati ini, ikut bahagia.
Pokoknya pada saat itu, gak ada yang lebih indah dari senyum mereka.

Dari sini aku ambil kesimpulan.
Emang gak ada yang kekal di dunia ini, mereka emang gak pantes kalo terus terpuruk.
Walau sakit, tapi bangkit. Apa sih tujuan mereka, kenapa mereka begitu semangat??
Kenapa, mereka tetep membagi senyumnya sama gue? Kenapa mereka semangat belajar, bekerja, berjuang, menepis semua gundah?

Astaghfirullahaladzhim...

Kenapa gue gak seperti mereka? Padahal gue 'masih punya' orang tua?
Kenapa gue sering terpuruk, mengeluh, malas, jatuh, down. Padahal ada banyak, gak terhitung, orang2 yang lebih gak beruntung dari gue?
Kenapa gue gak sayang, sangat sayang, sebagaimana harusnya gue sayang sama orangtua gue.
Kenapa gue sia2in waktu itu. Nginget ini gue sering nangis, nyesel.

Kenapa gue gak setegar mereka, yang percaya akan adanya Tuhan, Allah SWT, yang akan selalu melindungi mereka dan kita?
Kenapa gue merasa diri paling malang.. kenapa..

Ya Allah...
Ampunilah hambamu yang lemah ini.
Yang tidak pandai bersyukur ini. Ampun Ya Allah.


Teman. Ini renungan.
Kita gak boleh nyerah gitu aja, atas semua apa yang kita punya.
Terima apa adanya.
tidakkah kita memikirkan mereka yg lebih tidak beruntung dari kita?
Kenapa kita tidak berbagi?
Kenapa pada saat ini masih saja kita mencari musuh?
Bukankah harusnya kita berbagi kebahagiaan?
Tidakkan kalian ingat, Allah melindungi kita.
Ar-Rahman, Ar-Rahim.
Apa kita lupa selama ini? Ada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


ASTAGHFIRULLAHALADZIM...
Mulai detik ini. Perbaiki sifat kita..

0 comments:

Post a Comment

Kind of Music~

Who the heck is the owner?!

My photo
I'am Me. Just contact me here: Ranissa Triandini (Facebook) @NissaVIP (Twitter) nissa_cancergalz (Yahoo!) NissaVIP (Tumblr) if you wanna know more about me..

My Official Husband (s)

  • 1. 동영배 (Taeyang Big Bang)
  • 2. 이성민 (Sungmin Super Junior)
  • 3. 김희철 (Heechul Super Junior)
  • 4. 김종형 (Jonghyun SHINee)
  • 5. Richard Rain (Rain The Master S1)
  • 6. 이승현 (LeeU F.Cuz)

The Past...